بِسْـــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tajuk “sifat-sifat huruf” ini adalah subjek tahsin yang paling leceh dan rumit sikit dan mudah keliru.
Mudah-mudahan blog ini memudahkan aku untuk selalu baca dan mudah hadam serta mudah menghafalnya in syaa Allah.
***
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur’an. Huruf yang makhrajnya sudah tepat belum tentu benar kecuali jika sudah sesuai dengan sifat aslinya.
Ketika seseorang men-sukun-kan huruf pada suatu lafazh, boleh jadi posisi lidahnya sudah tepat, namun belum benar sehingga ia mengucapkannya sesuai dengan sifat aslinya. Seperti pengucapan kata الْمَسْجِدُ saat dibaca waqaf dianggap sesuai dengan sifatnya apabila huruf dal sudah diqalqalahkan.
Sifat-sifat huruf dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat yang memiliki lawan kata, dan
2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.
A. Sifat-sifat yang Memiliki Lawan Kata
Sifat yang memiliki lawan kata ada lima, yaitu:
1. اَلْھَمْسُ X اَلْجَھْرُ
2. اَلشِّدَّةُ X اَلتَّوَسُّطُ X اَلرَّخَاوَةُ
3. اَلاِسْتِعْلَاءُ X اَلاِسْتِفَالُ
4. اَلاِطْبَاقُ X اَلاِنْفِتَاحُ
5. اَلاِذْلَاقُ X اَلْإِصْمَاتُ
1. اَلْھَمْسُ Hams menurut bahasa artinya suara yang samar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan yang disertai keluarnya nafas. Huruf-hurufnya ada sepuluh [10], yakni:
ف – ح – ث – ھ – ش – خ – ص – س – ك – ت
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: فَحَثَّهُ شَّخْصٌ سَكَتَ
اَلْجَھْرُ Jahr menurut bahasa artinya jelas. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang tidak disertai keluarnya nafas. Huruf-hurufnya ada delapa belas [18], selain huruf hams.
2. اَلسِّدَّةُ Syiddah menurut bahasa artinya kuat. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf dengan suara ditekan karena sangat bergantung kepada makhrajnya. Huruf-hurufnya ada delapan [8], yaitu:
أ – ج – د – ق – ط – ب – ك – ت
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: أَجِدْ قَطٍ بْكَتْ
اَلتَّوَسُّطُ Tawassuth menurut bahasa artinya sedang. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan suara yang tidak terlalu ditahan sehingga terdengar agak lemah. Hurufnya ada lima [5]:
ل – ن – ع – م – ر
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: لِنْ عُمَرَ
اَلرَّخَاوَةُ Rakhawah menurut bahasa artinya lemah. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai terlepasnya suara dengan bebas, karena tidak terlalu bergantung kepada makhrajnya. Huruf-hurufnya ada lima belas [15], selain syiddah dan tawassuth.
3. اَلاِسْتِعْلَاءُ Isti’la menurut bahasa artinya terangkat. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai terangkatnya lidah ke langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada tujuh [7], yaitu:
خ – ص – ض – غ – ط – ق – ظ
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: خُصَّ ضَغْطٌ قِظْ
اَلاِسْتِفَالُ Istifal menurut bahasa artinya menurun. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai turunnya lidah dari langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada dua puluh satu [21], yaitu selain huruf-huruf isti’la.
4. اَلْإِطْبَاقُ Ithbaq menurut bahasa artinya lengket. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf dalam keadaan bertemunya lidah dengan langit-langit mulut. Huruf-hurufnya axa empat [4], yaitu:
ص – ض – ط – ظ
اَلاِنْفِتَاحُ Infitah menurut bahasa artinya terbuka atau terpisah. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai menjauhnya lidah dari langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada dua puluh tiga [23], yaitu selain huruf-huruf ithbaq.
5. اَلْإِذْلَاقُ Idzlaq menurut bahasa artinya fasih dan ringan. Sedangkan menurut istilah adalah ringan dan cepatnya huruf idzlaq karena hanya mengandalkan ujung lidah dan bibir. Huruf-hurufnya ada enam [6], yaitu:
ف – ر – م – ن – ل – ب
Agar lebih mudah diingat dirangkai menjadi: فَرَّ مِنْ لُبٍّ
اْلإِصْمَاتُ Ishmat menurut bahasa artinya tertahan. Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya keluar dengan tertahan karena relatif sulit. Biasanya huruf-huruf ini berada pada ruba’i (terdiri dari empat huruf) atau khumasi (terdiri dari lima huruf) bersama huruf idzlaq. Kata yang hanya terdiri dari huruf ishmat bukan bahasa Arab asli, seperti عَسْجِد .
B. Sifat-sifat yang Tidak Memiliki Lawan Kata
Sifat ini jumlahnya ada tujuh [7], yaitu:
1. اَلصَّفِيْرُ Shafir menurut bahasa artinya suara yang mirip burung. Sedangkan menurut istilah adalah tambahan suara yang keluar dari dua bibir. Huruf-hurufnya ada tiga [3], yaitu:
ص – س – ز
2. اَلْقَلْقَلَةُ Qalqalah menurut bahasa artinya bergetar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf sukun yang disertai dengan getaran suara pada makhrajnya sehingga terdengar suara yang kuat. Huruf-hurufnya ada lima [5], yaitu:
ق – ط – ب – ج – د
Qalqalah harus terdengar lebih jelas dan kuat ketika berwaqaf pada huruf yang bertasydid, contoh:
وَتَبَّ – الْحَقُّ – الْحَجُّ
3. اَللِّيْنُ Liin menurut bahasa artinya lembut. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang lembut tanpa harus memaksakan, yaitu pengucapan huruf waw sukun dan ya sukun yang sebelumnya huruf berharakat fathah.
Contoh: مِنْ خَوْف – رَبَّ ھٰذَالْبَيْتِ
4. اَلاِنْحِرَافُ Inhiraf menurut bahasa artinya miring. Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya mengalami gelombang suara miring setelah keluar dari ujung lidah. Hurufnya ر dan ل. Huruf ر miring ke punggung lidah, sedangkan ل miring ke permukaan lidah.
5. اَلتَّكْرِيْرُ Takrir menurut bahasa artinya mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai bergetarnya ujung lidah. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ر.
6. اَلتَّفَشِّيْ Tafasysyi menurut bahasa artinya menyebar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ش.
7. اَلاِسْتِطَالَةُ Istithalah menurut bahasa artinya memanjang. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ke akhirnya. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ض.
Dari uraian sifat huruf di atas, dapat dipahami bahwa setiap huruf hijaiyah memiliki sifat tidak kurang dari lima dan tidak lebih dari tujuh. Contoh sifat huruf yang dimiliki oleh huruf ط adalah:
1. Dari segi nafas bersifat jahr.
2. Dari segi suara ia bersifat syiddah.
3. Dari segi terangkatnya pangkal lidah ia bersifat isti’la.
4. Dari segi pertemuan lidah dengan langit-langit mulut ia bersifat ithbaq.
5. Dari segi mudah/susah pengucapannya ia bersifat ishmat.
6. Sifat khususnya adalah qalqalah.
Tambahan: Huruf yang sifatnya paling banyak adalah huruf ر, yaitu berjumlah 7, antara lain:
1. Jahr
2. Tawassuth
3. Istifal
4. Infitah
5. Idzlaq
6. Inhiraf
7. Takrir
Sumber:
Buku Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif by Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Lc dalam “Bab 4: Sifat-sifat Huruf”.
Tajuk “sifat-sifat huruf” ini adalah subjek tahsin yang paling leceh dan rumit sikit dan mudah keliru.
Mudah-mudahan blog ini memudahkan aku untuk selalu baca dan mudah hadam serta mudah menghafalnya in syaa Allah.
***
Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur’an. Huruf yang makhrajnya sudah tepat belum tentu benar kecuali jika sudah sesuai dengan sifat aslinya.
Ketika seseorang men-sukun-kan huruf pada suatu lafazh, boleh jadi posisi lidahnya sudah tepat, namun belum benar sehingga ia mengucapkannya sesuai dengan sifat aslinya. Seperti pengucapan kata الْمَسْجِدُ saat dibaca waqaf dianggap sesuai dengan sifatnya apabila huruf dal sudah diqalqalahkan.
Sifat-sifat huruf dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat yang memiliki lawan kata, dan
2. Sifat yang tidak memiliki lawan kata.
A. Sifat-sifat yang Memiliki Lawan Kata
Sifat yang memiliki lawan kata ada lima, yaitu:
1. اَلْھَمْسُ X اَلْجَھْرُ
2. اَلشِّدَّةُ X اَلتَّوَسُّطُ X اَلرَّخَاوَةُ
3. اَلاِسْتِعْلَاءُ X اَلاِسْتِفَالُ
4. اَلاِطْبَاقُ X اَلاِنْفِتَاحُ
5. اَلاِذْلَاقُ X اَلْإِصْمَاتُ
1. اَلْھَمْسُ Hams menurut bahasa artinya suara yang samar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan yang disertai keluarnya nafas. Huruf-hurufnya ada sepuluh [10], yakni:
ف – ح – ث – ھ – ش – خ – ص – س – ك – ت
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: فَحَثَّهُ شَّخْصٌ سَكَتَ
اَلْجَھْرُ Jahr menurut bahasa artinya jelas. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang tidak disertai keluarnya nafas. Huruf-hurufnya ada delapa belas [18], selain huruf hams.
2. اَلسِّدَّةُ Syiddah menurut bahasa artinya kuat. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf dengan suara ditekan karena sangat bergantung kepada makhrajnya. Huruf-hurufnya ada delapan [8], yaitu:
أ – ج – د – ق – ط – ب – ك – ت
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: أَجِدْ قَطٍ بْكَتْ
اَلتَّوَسُّطُ Tawassuth menurut bahasa artinya sedang. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan suara yang tidak terlalu ditahan sehingga terdengar agak lemah. Hurufnya ada lima [5]:
ل – ن – ع – م – ر
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: لِنْ عُمَرَ
اَلرَّخَاوَةُ Rakhawah menurut bahasa artinya lemah. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai terlepasnya suara dengan bebas, karena tidak terlalu bergantung kepada makhrajnya. Huruf-hurufnya ada lima belas [15], selain syiddah dan tawassuth.
3. اَلاِسْتِعْلَاءُ Isti’la menurut bahasa artinya terangkat. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai terangkatnya lidah ke langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada tujuh [7], yaitu:
خ – ص – ض – غ – ط – ق – ظ
Agar lebih mudah dirangkai menjadi: خُصَّ ضَغْطٌ قِظْ
اَلاِسْتِفَالُ Istifal menurut bahasa artinya menurun. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai turunnya lidah dari langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada dua puluh satu [21], yaitu selain huruf-huruf isti’la.
4. اَلْإِطْبَاقُ Ithbaq menurut bahasa artinya lengket. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf dalam keadaan bertemunya lidah dengan langit-langit mulut. Huruf-hurufnya axa empat [4], yaitu:
ص – ض – ط – ظ
اَلاِنْفِتَاحُ Infitah menurut bahasa artinya terbuka atau terpisah. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai menjauhnya lidah dari langit-langit mulut. Huruf-hurufnya ada dua puluh tiga [23], yaitu selain huruf-huruf ithbaq.
5. اَلْإِذْلَاقُ Idzlaq menurut bahasa artinya fasih dan ringan. Sedangkan menurut istilah adalah ringan dan cepatnya huruf idzlaq karena hanya mengandalkan ujung lidah dan bibir. Huruf-hurufnya ada enam [6], yaitu:
ف – ر – م – ن – ل – ب
Agar lebih mudah diingat dirangkai menjadi: فَرَّ مِنْ لُبٍّ
اْلإِصْمَاتُ Ishmat menurut bahasa artinya tertahan. Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya keluar dengan tertahan karena relatif sulit. Biasanya huruf-huruf ini berada pada ruba’i (terdiri dari empat huruf) atau khumasi (terdiri dari lima huruf) bersama huruf idzlaq. Kata yang hanya terdiri dari huruf ishmat bukan bahasa Arab asli, seperti عَسْجِد .
B. Sifat-sifat yang Tidak Memiliki Lawan Kata
Sifat ini jumlahnya ada tujuh [7], yaitu:
1. اَلصَّفِيْرُ Shafir menurut bahasa artinya suara yang mirip burung. Sedangkan menurut istilah adalah tambahan suara yang keluar dari dua bibir. Huruf-hurufnya ada tiga [3], yaitu:
ص – س – ز
2. اَلْقَلْقَلَةُ Qalqalah menurut bahasa artinya bergetar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf sukun yang disertai dengan getaran suara pada makhrajnya sehingga terdengar suara yang kuat. Huruf-hurufnya ada lima [5], yaitu:
ق – ط – ب – ج – د
Qalqalah harus terdengar lebih jelas dan kuat ketika berwaqaf pada huruf yang bertasydid, contoh:
وَتَبَّ – الْحَقُّ – الْحَجُّ
3. اَللِّيْنُ Liin menurut bahasa artinya lembut. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang lembut tanpa harus memaksakan, yaitu pengucapan huruf waw sukun dan ya sukun yang sebelumnya huruf berharakat fathah.
Contoh: مِنْ خَوْف – رَبَّ ھٰذَالْبَيْتِ
4. اَلاِنْحِرَافُ Inhiraf menurut bahasa artinya miring. Sedangkan menurut istilah adalah huruf yang pengucapannya mengalami gelombang suara miring setelah keluar dari ujung lidah. Hurufnya ر dan ل. Huruf ر miring ke punggung lidah, sedangkan ل miring ke permukaan lidah.
5. اَلتَّكْرِيْرُ Takrir menurut bahasa artinya mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai bergetarnya ujung lidah. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ر.
6. اَلتَّفَشِّيْ Tafasysyi menurut bahasa artinya menyebar. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ش.
7. اَلاِسْتِطَالَةُ Istithalah menurut bahasa artinya memanjang. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ke akhirnya. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ض.
Dari uraian sifat huruf di atas, dapat dipahami bahwa setiap huruf hijaiyah memiliki sifat tidak kurang dari lima dan tidak lebih dari tujuh. Contoh sifat huruf yang dimiliki oleh huruf ط adalah:
1. Dari segi nafas bersifat jahr.
2. Dari segi suara ia bersifat syiddah.
3. Dari segi terangkatnya pangkal lidah ia bersifat isti’la.
4. Dari segi pertemuan lidah dengan langit-langit mulut ia bersifat ithbaq.
5. Dari segi mudah/susah pengucapannya ia bersifat ishmat.
6. Sifat khususnya adalah qalqalah.
Tambahan: Huruf yang sifatnya paling banyak adalah huruf ر, yaitu berjumlah 7, antara lain:
1. Jahr
2. Tawassuth
3. Istifal
4. Infitah
5. Idzlaq
6. Inhiraf
7. Takrir
Sumber:
Buku Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif by Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Lc dalam “Bab 4: Sifat-sifat Huruf”.
No comments:
Post a Comment