Permainan game online di serata dunia semakin menular serta dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses internet. Anak muda kita sibuk dan habis waktunya untuk main game online. Mereka membangun komunitas, bahkan mengadakan event besar antara player, Megagame di gedung-gedung pasaraya dan merata tempat untuk dijadikan pertandingan.
Kecanduan game online sudah begitu parahnya, sampai menimbulkan banyak korban di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak gamers yang meninggal ketika main game online non stop selama berjam-jam. Bahkan di Korea Selatan, seorang bayi (3 bulan) tewas karena tidak diberi makan oleh orang tuanya yang sibuk main game online. Pemerintah Korea selatan memberlakukan jam malam (antara tengah malam hingga pukul enam pagi) bagi remaja di bawah 15 tahun, untuk menghentikan kecanduan tersebut.. Tetapi tetap saja kafe-kafe internet tumbuh subur.
Bagaimana Islam memandang hal ini? Apa dampak negatif kecanduan game online, dan tips untuk mengatasinya?
Tujuan Penciptaan Manusia
Allah Swt berfirman: “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itumenghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap (QS Al Anbiya: 16-18).
Tujuan penciptaan langit dan bumi adalah adanya kebenaran yang berfungsi untuk menghancurkan kebatilan.
Allah Swt SWT berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin & manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS Az Zariyat: 56).
“Barangsiapa yang mengerjakan KEBAIKAN seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan KEJAHATAN sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS Al Zalzalah: 7-8)
Ciri orang beriman: menjauhi perbuatan yang sia-sia
Muslim tidak tertipu kehidupan dunia. Allah Swt berfirman: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. [QS. Al Ankabut: 64]
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi). Baik berupa perkataan atau perbuatan.
Rasulullah Saw bersabda, "Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma'ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah azza wa Jalla (HR. Turmudzi).
Allah SWT berfirman : "Amat sangat beruntung, bahagia, sukses, orang yang khusu' dalam sholatnya, dan orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh menahan diri dari perbuatan dan perkataan sia-sia" (QS Al Mu'minun 23: 1- 3).
Waspadai rekayasa Yahudi untuk menghancurkan pemuda Islam
'Protokolat Pemuka Yahudi,' dalam protokoler nomor 13 disebutkan, "Supaya ummat manusia tetap dalam kesesatan, tidak tahu apa yang telah terjadi di belakangnya dan apa yang akan terjadi di hadapannya, tidak tahu rencana yang ditujukan terhadapnya. Kami akan memalingkan pikiran mereka dengan membuat acara-acara hiburan dan entertaiment, permainan yang mengasyikkan, berbagai macam jenis olah. raga dan permainan yang memancing syahwat dan kelezatan mereka, memperbanyak gedung-gedung yang indah dan bangunan-bangunan penuh hiasan, kemudian kami buat surat kabar dan media massa mengajak kepada lomba-lomba seni dan turnamen olah raga."
Games online merupakan bisnis raksasa internasional yang mengeksploitir generasi muda agar tenggelam dalam berbagai permainan. Yahudi menciptakan kekuatan ghaib yang mensihir dan menghipnotis kaum muslimin untuk menjauhi agamanya dan menerima budaya global yang seragam. Kaum muslimin disibukkan dengan berbagai perlombaan yang tidak meningkatkan ketangkasan yang dibutuhkan dalam berjihad. Sehingga otak muslim hampa dari pikiran-pikiran sehat, kehidupan mereka kosong dari dakwah dan jihad di jalan Allah.
Allah Swt SWT berfirman: “Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS Al Kahfi: 103-105)
Dampak negatif kecanduan game online
1. Kecanduan anak bisa membuat anak lupa tidur, makan, mandi, belajar, beribadah, pulang dan lainnya, bahkan bekerja mencari nafkah, hanya demi menamatkan satu game kesukaan.
2. Kecanduan membuat anak tidak dapat melepaskan diri dari game apapun, sehingga harus selalu meng-up date dunia game dan memainkan game terbaru.
3. Kilatan cahaya yang dihasilkan pada game dan pola gerakan karakter-karakter dalam game bisa menimbulkan kejang-kejang.
4. Terlalu lama mata tidak berkedip di depan layar komputer maupun televisi, membuat banyak saraf mata yang tegang dan rusak, sehingga mempengaruhi jarak pandang.
5. Terlalu lama berdiam diri sambil memandang ke layar dengan cahaya yang cukup terang dan memperhatikan gambar grafis, memaksa otot-otot mata kerja keras dan otak berkonsentrasi. Jaringan saraf otak menjadi sangat tegang. Timbullah penyakit migrain.
6. Bermain playstation atau game lainnya yang menggunakan joystick, akan membuat jempol/ibu jari kamu menjadi bengkak.
7. Game online perang atau game kekerasan lainnya, menimbulkan fantasi dan perilaku yang lebih agresif. Anak mengalami kesulitan saat harus berinteraksi dengan orang lain, cepat marah, dan emosional.
8. Menghamburkan uang, bahkan nekat mencuri agar bisa terus bermain game online di warnet.
9. Anak sulit membedakan antara kehidupan nyata dengan dunia maya. Lebih parah lagi, anak mempraktekkannya di dunia nyata, seperti membunuh, menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, dll.
10. Game online berbeda dengan permainan konvensional, karena tidak ada interaksi sosial langsung dengan lawan mainnya.
11. Menimbulkan kematian, karena merusak kerja organ: jantung, ginjal, pembuluh darah.
12. Merubah arah penyembahan. Pemuda Islam dilalaikan dengan games agar meninggalkan sholat dan ibadah-ibadah lainnya. Pemuda Islam merasa berat dan bahkan asing dalam beribadah, hingga puncaknya hilanglah penyembahan kepada Allah Swt SWT.
Tips Cara Mengatasi Anak Kecanduan Game Online
1.Kegiatan Olahraga di lapangan untuk menyalurkan kelebihan energi anak.
2.Perbanyak kegiatan ekstrakurikuler sekolah, seperti: menari, menyanyi, seni atau sepak bola. Anak menjadi lebih bersosialisasi dan menikmati waktu bersama orang lain secara fisik.
3.Perbanyak Kegiatan Agama di masjid terdekat: kajian keIslaman, baca/tulis/hafal Alqur’an, bahasa arab, membaca Quran dan belajar sholat berjamaah.
4. Awasi kegiatan anak, jangan sampai main game dengan sembunyi-sembunyi.
5. Anak boleh main game online setelah mencari info bermanfaat dari internet. Sehingga anak tahu bahwa gunanya internet banyak yang lebih bermanfaat daripada game online.
5. Batasi waktu bermain game online.
6. Buat jadwal harian. Orangtua harus bersikap tegas dan konsisten, sehingga anak disiplin menggunakan waktunya.
7. Orangtua menyediakan waktu menjadi teman baik bagi anak.
8. Jangan beri uang jajan lebih agar anak tidak main di warnet setelah dilarang main game online di rumah.
9. Jangan gunakan internet berlangganan di rumah agar anak tidak bebas main game online setiap waktu. Pakai flash modem dan kartu GSM.
10. Perbanyak doa untuk kebaikan anak, agar hatinya lunak dan mudah dididik menjadi anak sholeh.
11. Pastikan anak sholat wajib, agar ada waktu untuk ingat Allah Swt dan meninggalkan segala hal yang melenakannya di dunia.
12. Seleksi teman si anak. Rasulullah Saw bersabda:“Seseorang itu di atas din temannya, oleh karena itu perhatikanlah oleh kalian dengan siapa dia bergaul” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Allah Swt SWT berfirman: “Dan tinggalkanlah orang-orang menjadikan agama mereka sebagai main-main & senda gurau, & mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia” (QS Al An’am:70).
[Ummu Hafizh]