10 March 2024

7 Jenis Nafsu Dalam Islam


Tingkatan hawa nafsu dalam Islam

Adapun jenis-jenis nafsu dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Nafsul Amaroh

Nafsul Amaroh adalah nafsu yang selalu memerintahkan supaya melakukan keburukan atau kejelekan. Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an:

وان النفس لامارة بالسوء

 Ertinya: Sesungguhnya nafsu itu selalu perintah kepada kejelekan.

Dorongan batin yang selalu mendorong manusia menuju perilaku jahat dan maksiat. 

Tingkatan nafsu ini menguasai manusia dengan sifat-sifat buruk seperti kikir, rakus, dengki, bodoh, sombong, dan keinginan hewani.

Sifat-sifat diantaranya adalah

  • Bakhil
  • Dengki
  • Bodoh
  • Sombong
  • Marah
  • Sangat cinta dunia
  • Senang melakukan perkara jelek dan hina

Warna sinar atau cahayanya adalah biru, tempatnya ditengah-tengah antara kedua alis mata (latifah nafs). Sehingga orang ahli thoriqoh menggunakan lathifah-lathifah untuk berdzikir kepada Allah SWT. Agar lathifah penuh dengan Nur Illahiyyah, hidayah, inayah, dan mendapat rahmat dari Allah SWT. Sehingga sifat madzmumah (tercela) tersebut yang bertempat pada lathifah tersebut dapat sirna dan diganti dengan sifat mahmudah (terpuji).

2. Nafsu Lauwamah

Nafsu Lauwamah adalah nafsu yang selalu menyesali setelah melakukan maksiat atau dosa. Allah SWT berfirman:

“لا اقسم بيوم القيامة ولا اقسم بالنفس اللوامة”

Artinya: “Aku bersumpah demi hari kiyamat, dan aku bersumpah dengan jenis nafsu yang amat menyesali dirinuya sendiri.”(artinya: bahwa bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan).

Ini merupakan tingkatan nafsu yang masih cukup rendah yang, tepatnya pada dua jari di bawah dada sebelah kiri 

Adapun sifat-sifatnya itu beragam diantaranya adalah

  • Menyesal
  • Mengikuti kesenangannya
  • Menipu
  • Menggunjing
  • Riya
  • Aniaya
  • Lupa (pada Allah)
  • Bohong
  • Ujub (membanggakan amalnya)
  • Dan lain sebagainya

Warna sinar atau cahaya nafsu Lauwamah adalah kuning. Tempatnya dibawah susu kira-kira dua jari (Lathifah Qolbi)

النفس اللوامة اى النفوس الشريفه التي لاتزال تلوم نفسها في الدنيا والاخرة فاذا اجتهد في الطاعة تلوم نفسها على عدم الزياده واذا قصرت تلوم نفسها على التقصير

(Nafsu lauwamah yakni nafsu yang mulia, yang tidak habis-habisnya untuk menyesali dirinya sendiri, didalam masalah dunia dan akhrat. Sebab nafsu ini ketika semangat beribadah/taat, ia menyesal karena merasa kurang banyak ketaatannya, apalagi ketika ia berbuat dosa.(ket, Kitab تفسير منير juz 2, hal 414).

3. Nafsu Mulhimah

Nafsu mulhimah adalah nafsu yang selalu mendapat ilham supaya berbuat menunaikan kebaikan. Allah berfirman: “dan nafsu serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada nafsu itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.”

Tingkatan hawa nafsu dalam Islam yang ketiga adalah Mulhamah atau nafsu yang telah mendapatkan petunjuk dari Allah. 

Sifat-sifat nafsu mulhimah sangat beragam, diantaranya adalah

  • Dermawan
  • Qona’ah (menerima)
  • Taubat
  • Tawadhu (merendahkan diri)
  • Sabar
  • Mempertahankan
  • Lemah lembut
  • Dan lain sebagainya

Warna sinar atau cahaya dari nafsu mulhimah ini adalah merah. Tempatnya dibawah susu kanan kira-kira dua jari (lathifah ruh).

4. Nafsu Mutmainnah

Nafsu yang telah suci dari sifat-sifat tercela dan telah berubah menjadi sifat-sifat terpuji. Nafsu ini mencerminkan akhlak Allah yang penuh kasih sayang, kelembutan, dan kemuliaan. 

nafsu mutmainnah adalah nafsu yang sudah tenang, tentran dan selamat dari sifat-sifat madzmumah (tercela). Allah SWT berfirman:

يا ايتها النفس المطمئنة ارجعي الى ربك راضية مرضية

Artinya: “Hai jiwa atau nafsu yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya.

Sifat-sifat nafsu mutmainnah diantaranya adalah

  • Tawakkal
  • Memberi
  • Ibadah
  • Bersyukur
  • Ridho
  • Takut kepada Allah
  • Dan lain sebagainya

Warna sinar atau cahaya dari nafsu mutmainnah adalah putih. Tempatnya diantara dada dan susu kiri kira-kira dua jari (lathifah sirri). Jenis nafsu dalam islam Mutmainnah ini jenis nafsu dalam islam yang tidak terpengaruh dengan perkara perkara yang menakutkan atau menyusahkan, khususiyyah ini terkadang muncul ketika mati, dan mendapat kabar gembira dari malaikat, terkadang muncul ketika dibangkitkan dari kubur, dan terkadang muncul ketika masuk surga.

5. Nafsu Rodhiyah

Tingkatan nafsu di mana jiwa seseorang telah berserah diri kepada tuhan. Ia memiliki rasa ikhlas sehingga melakukan segala hal tanpa pamrih. 

Nafsu ini adalah nafsu yang sudah ridho terhadap semua ketentuan, ketetapan dan kehendak Allah SWT dalam segala hal. Didalam Al-Qur’an disebutkan : Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas “yakni ridho dengan semua ketentuan dari Allah atau juga firman Allah” dan mereka semua ridho dengan ketentuan Allah” yakni orang-orang yang mempunyai sifat khosyyah atau taqwa kepada Allah mendapatkan balasan dari Allah SWT, sehingga jiwa atau nafsunya puas dan ridho terhadap semua ketentuan Allah SWT.

Sifat-sifat nafsu Rhodiyah diantaranya adalah

  • Dzikir (ingat kepada Allah)
  • Ikhlas (hanya kepada Allah)
  • Wafa’ (menepati janji)
  • Waro’ (menjaga dari perkara syubhat terlebih yang haram)
  • Zuhud (meninggalkan kesenangan dunia dan merasa cukup dengan hal yang halal walaupun sedikit)
  • Karomah (kemuliaan)
  • Rindu kepada Allah

EWarna sinar atau cahaya nafsu Rodhiyah adalah hijau. Tempatnya seluruh badan lahir batin (lathifah Qalab/sirru-sirri).

6. Nafsu Mardhiyyah

Nafsu mardhiyyah adalah nafsu yang sudah mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya.” Yakni sowan  atau menghadapnya kepada Allah SWT sudah diridho. Atau firman Allah ” Allah benar-benar telah  ridho terhadap mereka (orang-orang yang mempunyai sifat khosyyah dan taqwa kepada Allah) sehingga nafsunya menjadi nafsu yang mardhiyyah.

Sifat-sifat nafsu mardhiyyah diantaranya adalah sebagai berikut 

  • Baik budi pekertinya
  • Belas kasih kepada semua makhluk
  • Meninggalkan semua perkara selain kepada Allah
  • Taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah)
  • Ridho terhadap apa yang telah Allah berikan dan bagikan
  • Dan lain sebagainya

Adapun warna sinar atau cahaya nafsu mardhiyyah adalah hitam. Tempatnya antara susu kanan dan dada kira-kira dua jari (lathifah khoffy).

7. Nafsu Kamilah

Disebut juga tingkatan nafsu yang sempurna. Tempatnya sangat samar, yaitu di tengah-tengah dada. Sifat-sifatnya meliputi pengetahuan yang pasti, pengalaman yang pasti, dan kebenaran yang pasti. 

Nafsu yang terakhir adalah nafsu kamilah yakni nafsu yang sudah bersih dari sifat-sifat madzmumah (tercela) dan sempurna sifat-sifat kebaikannya dan juga welas asih kepada semua makhluk. Nafsu ini juga disebut dengan nafsu shofiyyah. Nafsu ini termasuk kepada golongan orang-orang yang solihin dan diberikan musyahadah kepada Allah di dunia dan akhirat.

فادخلي في عبادي وادخلي جنتي

Artinya: ” Hai nafsu kamilah, masuklah kamu didalam golongan hamba-hambaku (yang solihin) dan masuklah kamu dalam surgaku.” 

Adapun sifat-sifat nafsu kamilah adalah 

  • ‘ilmul yaqin
  • ‘ainul yaqin
  • Haqqul yaqin
  • ‘uzlah (menyendiri dari makhluk)
  • Diam (dari perkataan yang jelek)
  • Siddiq (jujur)
  • Membantu sesama makhluk
  • Memenuhi semua perintah Allah

Nafsu kamilah tidak mempunyai warna cahaya yang khusus, karena mengandung antara enam warna cahaya nafsu yang tersebut diatas. Tempatnya ditengah-tengah dada (lathifah akhfa).

No comments:

Post a Comment