03 February 2020

Cara-cara Mengerjakan Umrah Sesuai Sunnah


Pertama:
Jika seseorang akan melaksanakan umrah, dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebelum berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub, memakai wangi-wangian yang terbaik jika ada dan memakai pakaian ihram.

Kedua:
Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain ihran yang berfungsi sebagai sarung dan penutup pundak. Adapun bagi wanita, ia memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar/ niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.

Ketiga:

Berihram dari miqat untuk dengan mengucapkan:

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

“labbaik ‘umroh” (aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah).

Keempat:
Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka dibolehkan mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat di atas dengan mengatakan,

اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي

“Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku).

Dengan mengucapkan persyaratan ini—baik dalam umrah maupun ketika haji–, jika seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya, maka dia diperbolehkan bertahallalul dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).

Kelima:
Tidak ada alat khusus untuk berihram, namun jika bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka shalatlah lalu berihram setelah shalat.

Keenam:

Setelah mengucapkan “talbiah umrah” (pada poin ketiga), dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiah berikut ini, sambil mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih bagi perempuan hingga tiba di Makkah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك


“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).

Ketujuh:
Jika memungkinkan, seseorang dianjurkan untuk mandi sebelum masuk kota Makkah.

Kedelapan:
Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِك

“Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik” (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).[1]

Kesembilan:
Menuju ke Hajar Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca “Allahu akbar” atau “Bismillah Allahu akbar” lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf.

Kesepuluh:
Kemudian, memulai thawaf umrah 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula. Dan disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.

Kesebelas:

Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani. Dan apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.

Keduabelas:
Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca,
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka). (QS. Al Baqarah: 201)

Ketigabelas:

Tidak ada dzikir atau bacaan tertentu pada waktu thawaf, selain yang disebutkan pada no. 12. Dan seseorang yang thawaf boleh membaca Al Qur’an atau do’a dan dzikir yang ia suka.

Keempatbelas:
Setelah thawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju ke makam Ibrahim sambil membaca,

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla” (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat) (QS. Al Baqarah: 125).

Kelimabelas:
Shalat sunnah thawaf dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim[2], pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas.[3]

Keenambelas:
Setelah shalat disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepada dengannya.

Ketujuhbelas:

Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.



SA’I UMRAH

Kedelapanbelas:
Kemudian, menuju ke Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa, membaca,
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
“Innash shafaa wal marwata min sya’airillah”  (Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158).

Lalu mengucapan,
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
“Nabda-u bimaa bada-allah bih”.

Kesembilanbelas:
Menaiki bukit Shafa, lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya—jika hal itu memungkinkan—, kemudian membaca:


 3xاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ  


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x)
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”[4]

Keduapuluh:
Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu dengan do’a apa saja yang dikehendaki.

Keduapuluhsatu:
Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah.

Keduapuluhdua:
Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang beada di Mas’a (tempat sa’i) bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.

Keduapuluhtiga:
Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir, membaca dzikir pada no. 19 dan berdo’a dengan do’a apa saja yang dikehendaki, perjalanan (dari Shafa ke Marwah) dihitung satu putaran.

Keduapuluhempat:
Kemudian turunlah, lalu menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari, lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran.

Keduapuluhlima:
Lakukanlah hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah.

Keduapuluhenam:
Ketika sa’i, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh berdzikir, berdo’a, atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.

Keduapuluhtujuh:
Jika membaca do’a ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ

“Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom” (Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah), tidaklah mengapa  karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka membacanya ketika sa’i.

Keduapuluhdelapan:
Setelah sa’i, maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.

Keduapuluhsembilan:
Setelah memotong atau mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah umrah dan Anda telah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.

Demikianlah ringkasan amalan umrah yang merupakan faedah dari Buku “Petunjuk Praktis Manasik Haji dan Umrah”, penulis Abu Abdillah, terbitan Darul Falah.

Dasyatnya Coronavirus !

Sebelum Negara China diserang Coronavirus Presidennya dengan bangga dan angkuh berucap dlm satu mjlis "Tiada kuasa yg mampu menyekat kemajuan negara besar kami, tiada kuasa yg mampu mnyekat kemajuan negara dan kehebatan negara kami".

Dalam masa yg sama China memenjara, menyiksa, memisahkan ahli keluarga rakyatnya yg beragama Islam, etnik Uighur dan mereka bermati matian menafikannya walaupun berita berkaitan tular seluruh dunia.

Demi mengenang dan belas kasih umat islam pada saudara seagama di China banyak masjid² di seluruh dunia bersatu membuat solat hajat dan berdoa memohon pd ALLAH selamatkanlah saudara seagama kami di China yg sedang dizalimi.

Sungguh ALLAH itu maha pengasih lg maha mendengar keluhan hambanya. Bukan bumi China diterbalikkan, bukan ribut taufan yg ALLAH hantar membadai ,bukan juga kebakaran besar yg membakar tp ALLAH mengantar azab yg lebih dahsyat dr semua itu. Itulah CORONAVIRUS.

Dasyatnya Coronavirus sehingga dianggap bencana yg mampu meruntuhkan tembok besar China yg dibanggakan mereka. Kenapa Coronavirus dianggap bencana besar kepada  China?

- Hampir lima juta rakyat Wuhan keluar meninggalkan bandar itu. Wuhan kini digelar bandar berhantu, sunyi sepi hampir semua perniagaan ditutup. Stesyen keretapi dihentikan. Rakyat berkurung dlm rumah sepanjang masa.

- Bukan saja Wuhan hari ini Coronavirus merebak ke seluruh bandar² besar China.

-Antara yg paling terkesan dan menanggung tekanan yg hebat adalah doktor² dan jururawat² di hospital yg 24 jam terpaksa berjaga merawat mangsa² Coronavirus, dalam masa yg sama mereka juga sangat takut dijangkiti hingga ada pesakit² yg terpaksa dibiarkan mati begitu saja di depan mata tanpa sempat dirawat.

-Banyak negara² kuasa besar seperti Australia, Canada, Perancis, Jerman dll membatalkan penerbangan ke China buat sementara malah ada negara yg tidak membenarkan rakyat China masuk ke negara dan negeri mereka termasuk Sabah dan Sarawak.

Dlm keadaan rakyat China berpusu² lari dr negara mereka negara lain pula tidak menerima kedatangan mereka.

-Banyak syarikat penerbangan terpaksa menanggung kerugian gara² banyak penerbangan ke China terpaksa dibatalkan.Tiada lg warga dunia yg mahu ke China takut dijangkiti.

-Seluruh dunia seolah² memboikot negara China,mengelak dr bertemu rakyat China terutama yg baru tiba dr negara China.

-Bertambah malang Coronavirus ni bukanlah makhluk berbentuk objek dan ia x mampu dilihat dengan mata,dijangkiti melalui udara dan hingga hari ini China masih belum mampu menahan Coronavirus dr terus menular menyerang rakyatnya tanpa belas kasih dan mereka masih belum menemui penawarnya walau mereka punya teknologi yg hebat yg mereka banggakan.

Kesimpulannya.

Sapa yg menghantar wabak Coronavirus ke China?Jawapannya adalah ALLAH SWT.

ALLAH yg mengantar Coronavirus ke China bg mengajar dan memberi pengajaran kepada bangsa yg sombong angkuh kononnya tiada kuasa yg mampu melawan kemajuan dan kehebatan mereka.

Mereka lupa mereka cuma makhluk dan hamba yg sangat lemah dan ALLAHlah Pemilik alam ini dan Dia lah ALLAH yg maha berkuasa yg mampu menghapus penduduk bumi dlm sekelip mata. 

Ini juga adalah satu Bencana bg menghukum mereka yg menyiksa umat islam Uighur tanpa belas kasih hanya kerana mereka itu umat islam. Bukan saja umat islam etnik Uighur dizalimi malah ajaran islam dihalang dr terus diamal oleh etnik Uighur ini, Al Quran dibakar,solat dihalang, suami isteri dpisahkan dan dipaksa pula wanita islam berkahwin dengan rakyat China yg bukan islam.

Mereka tidak tahu satu²nya agama yg diterima disisi ALLAH adalah Islam. Hari ini doktor² dan rakyat China disaran membasuh tangan, hidung dan mulut sehari paling kurang 4 kali untuk elak dr dijangkiti virus corona sedangkan ajaran islam mengajar umatnya berwuduk iaitu membasuh mulut, hidung, tangan, kepala, telinga dan kaki sehari 5 kali. Boleh nampak tak betapa islam sangat menjaga kebersihan dan mementingkan kesihatan umatnya?

Umat islam yg jaga solat sehari wuduk 5 Kali insyaAllah ALLAH jaga dan elak dijangkiti Coronavirus. Untung kan jd umat Islam? itu yg China x mahu lihat berlaku dan tersebar di bumi China dan akibatnya hari ini mereka seolah² dihantui mimpi ngeri yg belum ada penghujungnya.

Kalau mereka rasa mereka sudah cukup berkuasa dan bangsa yg hebat mereka lupa dan tidak tahu Qarun yg jauh lebih kaya mati ditelan bumi, bangsa Firaun yg jauh berkali ganda lebih hebat dari China mati ditelan laut. Namrud raja yg luas kuasanya dimusnahkan Allah melalui makhluknya yg kecil iaitu nyamuk, Tentera Abrahah yg gagah satu ketika dulu dihancurkan ALLAH melalui Burung Ababil.

Hari ini China yg rasa diri paling berkuasa ALLAH hantar tenteranya yg bernama Coronavirus.

Setakat negara China yg pada mata kita sangat luas dan besar hebat tp disisi ALLAH ia hanya sebesar kuman sekelip mata boleh dihapuskan dr muka bumi.

Kalau China rasa mereka mampu memenjara ribuan umat islam Uighur sewenang wenangnya, hari ini dengan kuasa ALLAH seluruh dunia seolah² sedang memenjara seluruh rakyat China, memboikot, menjauhkan diri dr rakyat China, tidak membenarkan rakyat China masuk ke negara² lain malah rakyat China sendiri tidak dibenarkan keluar dr negara mereka.

Dasyat kan penangan Coronavirus?

Sekarang sapa lg hebat dan berkuasa? Negara China atau ALLAH?Pokoknya jangn sesekali angkuh dan sombong dengan kuasa yg ada.Jangan cabar kuasa ALLAH. Bukan setakat bencana Coronavirus malah jauh dr itu ALLAH mampu menghukum hamba²nya yg ingkar. Itu baru hukuman dunia tunggulah hukuman di akhirat puluhan kali ganda jauh lebih dahsyat menyiksakan.

Pengajaran dari wabak Coronavirus ini adalah:

Kehebatan yg kita ada hanyalah sementara, duit yg kita ada adalah sementara, kekayaan yg kita ada adalah sementara, kecantikan, harta yg kita miliki adalah sementara, keluarga anak isteri adalah sementara, kesihatan yg kita kecapi adalah sementara, kuasa yg kita banggakan adalah sementara.

Dan semua itu bukanlah milik kita semuanya milik ALLAH. Bila² masa saja semua yg kita miliki akan diambil semula dan hilang sekelip mata.Jadi untuk apa kita bangga dengan nikmat yg tidak kekal.Selagi diberi kuasa rendahkan diri,jangan zalimi mereka yg lemah dan x punya kuasa...

Sungguh andai doa mereka yg dizalimi dimakbulkan ALLAH tunggulah azab dan balasan ALLAH itu x tertanggung.

Lihatlah betapa indahnya bumi Kundasang.Ini juga antara ciptaan ALLAH yg mengasyikkan mata "berjalanlah kamu dimuka bumi lihatlah keindahan dan kehebatan ciptaanku,ambillah pengajaran darinya."

Jauh perjalanan,indah pemandangan,tambah pengetahuan dan pengalaman,mengajar kita erti kehidupan.

Moga dengan kita mengambil pengajaran dr setiap kejadian ALLAH lalu kita dijauhkan dr sifat bangga diri dan sedar diri kita cuma hamba x punya apa² dan tidak lupa pd sang pencipta alam semesta ALLAH Rabbul Alaminn walau siapa kita walau dimana kita berada.

How To Turn INTERVIEW Questions into Success ?

How To Turn INTERVIEW Questions into Success

How To Turn INTERVIEW Questions into Success
Many candidates can’t prepare themselves for interviews and thus they may miss a great chance to get new job opportunities, but we will provide you with the interview questions guide to learn how to pass your interviews.
The most common question: Tell Me About Yourself
You need to give the interviewer much more information about your work experience and the most important thing is “to highlight some skills and work history” which shows that you have the required skills and experience to fit the future job, and if the job required a skill or experience you don’t have you should express that you are flexible enough to learn fast and perform the required roles.
Why Do You passionate about Working at This Company?
You can stand out from the clutter with responding to this question because it shows how you are interested in working for that company by investing your time and effort in researching it enough to know its strengths and future growth opportunities, you can say something like the company has a lot of good reviews and that encourages you to be part of it, positive working environment or choose unique thing to talk about but don’t talk about common reasons like other candidates.
Why Do You Want This Job? Why Should We Hire You?
Guarantee your future job by answering why do you want this job specifically, you should show how you are the right fit for this role by focusing on your top skills and how much your skills and experience match the job requirements to convince the interviewer to hire you, this your great chance to go ahead the interview.     
What Are Your Strengths and Weaknesses?
You only need to show the relevant strengths to the job which can enhance and bolster your position, case studies and stories are the best for focusing on your strengths and how you can handle work situations using your strengths. On the flip side, discussing your weakness is not that hard as you imagine because you can mention your weakness and how you can handle it.
Don’t forget to mention that you are trying to overcome your weakness by taking positive steps into improving your weak points.
The reason behind Leaving Your Current Job?
When answering try to be positive as much as you can, you can mention that you want career growth, enhancing your career path or want to learn new skills and go through challenges and that’s why you need to get their job.
What Are Your Salary expectations?
You must research the job market; ask your colleges or network to discover the average salaries in the market and to know how much salary you should ask for. Salaries also based on experience, skills, education and career level. In case you don’t want this question directly you may ask first about the role details.
Check out Dr.job to know more about salary comparison
When Can You Start?
Here you must mention your current status if you can start immediately, or need to give notice period to your current company. You should set realistic expectations to let the recruiter take the right decision based on the information you provided.
At the end of the interview don’t hesitate to ask any question if you need more clarification, thank the interviewers for their time, and show your interest in the job.